Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 13 November 2016

Tag:

PHOBIA MASYARAKAT AKAN PEBERBANGAN

airplane crash


     Ini adalah kali pertama saya menulis blog, berhubung saya sedang menjalankan studi di Sekolah penerbangan, saya akan sedikit mengulas hal yang sangat ditakuti oleh masyarakat tentang dunia yang saya pelajari ini, baik lah langsung saja.


     Penerbangan di Indonesia saat ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia, pasalnya penerbangan di Indonesia seringkali mendapat nama yang jelek dari pandangan masyarakat Indonesia. Seringnya terjadi kecelakaan pesawat udara komersil maupun militer, menjadikan pola pikir massyarakat Indonesia tentang penerbangan menjadi sangat buruk, bahkan tak sedikit masyarakat Indonesia yang memaparkan kekecewaanya terhadap buruknya keselamatan didunia penerbangan di Negara kita ini.
Sebuah pesawat Airbus A300-B4 milik Garuda Indonesia yang jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Indonesia (sekitar 32 km dari bandara dan 45 km dari kota Medan). Pesawat ini saat hendak mendarat di Bandara Polonia Medan pada 26 September 1997 (https://droppedbox.wordpress.com/2012/05/11/15-kecelakaan-pesawat-terburuk-dalam-sejarah/)
  Penerbangan domestik terjadwal Adam Air jurusan Surabaya-Manado, yang hilang dalam penerbangan. Pesawat sampai saat ini masih berstatus hilang. Adam air merupakan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia yang menjadi sorotan media pada jamanya karena maskapai ini bisa dibilang paling sering mengalami insiden yang cukup mencengangkan. Banyak passanger yang sering kali menanyakan keselamatanya saat hendak melakukan perjalananya menggunakan jasa dari maskapai ini.
   Sebuah pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines yang jatuh di kawasan Padang Bulan, Medan, Indonesia pada 5 September 2005. Kecelakaan ini terjadi saat pesawat jurusan Medan-Jakarta ini sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan. Dari 117 orang (112 penumpang dan 5 awak), penumpang selamat berjumlah 16 orang dan 44 orang di darat turut menjadi korban. Dalam kecelakaan tragis ini merupakan salah satu insiden terburuk didunia penerbangan Indonesia.
   Sebenarnya masih sangat banyak kecelakaan penerbangan di Indonesia, Sukhoi Super Jet yang jatuh di Gunung Salak contohnya. Kejadian ini sangat menggemparkan Indonesia bahkan dunia. Tentu semua itu tak hanya berdampak pada maskapai yang kehilangan pesawatnya. Melainkan juga berdampak pada psikologi masyarakat yang mendengarnya. Kepercayaan adalah hal yang penting dalam kasus ini, bagaimana jika pandangan masyarakat terhadap dunia penerbangan menjadi buruk ? pihak maskapai tak hanya kehilangan banyak pesawat dan pilot terbaiknya, melainkan juga kepercayaan pelangganya, bahkan dapat mencoreng image maskapai yang selama ini dibangun.
     Kecelakaan lalulintas udara bukan satu-satunya pemicu ketakutan para penumpang burung besi ini, faktor psikologi penumpang juga sangat berpengaruh. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang menderita phobia, salah satunya adalah phobia terhadap ketinggian. Orang yang takut terhadap ketinggian, biasanya juga mengalami paranoid saat hendak lepas landas, keringat dan detak jantung biasanya meningkat dengan cepat, bahkan memungkinkan untuk lepas kendali dan berteriak dengan kencang, hal ini tak hanya mengganggu penuumpang lain tetapi juga membua orang lain akan semakin panik walaupun tidak terjadi hal- hal yang mengerikan terjadi.
     Hal ini pasti sangat merugikan pihak maskapai, tentu harus ada tindakan untuk menghentikan fenomena tersebut. Sosialisasi adalah hal yang sangat penting pada kasus ini. Media masa adalah salah satu jalan untuk mempengaruhi masyarakat, karena tak bisa bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia sangat tergantung terhadap media masa.
    Di Thailand, rata-rata maskapai penerbangannya mewajibkan pramugari untuk tampil dengan tarian saat sedang menerangkan prosedur apabila terjadi kecelakaan. Hal ini sangat efektif karena dapat mengurangi kecemasan para penumpang dan akan membuat penumpang lupa akan ketakutan atau Phobia ketinggiannya selama perjalanan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah membuat penumpang senyaman mungkin didalam pesawat saat sedang melakukan perjalananya. Kembali lagi agar para penumpang merasa seperti di rumah sendiri dan melupakan paranoidnya. Keramahan dari seorang Flight attended sangat penting juga dalam hal ini, pasalnya keramahan akan membuat keteganga berkurang.
    Penggunaan media masa yang tepat dapat meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap dunia penerbangan di Indonesia. Iklan atau pamvlet komersil yang menarik akan membuat masyarakat tak ragu-ragu lagi dalam memilih pesawat sebagai transportasi utama bagi mereka.dan pastinya iklan tersebut dapat mengalihkan pandangan masyarakat dari yang negative menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan.
    Yang terakhir adalah pengamanan yang ketat harus benar-diwujudkan.. Kondisi pesawat juga sangat penting disini, pengecekan harus dilakukan dengan ketat pula, “no room to meet mistake” benar-benar harus diwujudkan. Dan yang paling penting adalah kerja sama semua bagian atau staf harus benar-benar diperhatikan. Setiap tugas harus sesuai dengan prosedurnya masing- masing, pengarahan dari tiap maskapai kepada staf-stafnya tak luput juga untuk selalu diperhatikan. Brgitu pentingnya dari hal kecil harus benar-benar diperhatikan. Karena kesalahan sedikitpun nyawa ratusan orang adalah taruhanya.

1 komentar:

  1. ibu saya paling takut naik pesawat...
    pengen liburan ke thailand jadi gag jadi...

    thanks min sudah share artikel bagus ini...

    BalasHapus

 

Ads